Survival On Sequence 01

Di bukit yang selalu disaput kabut
kopi terakhir terseruput beraroma maut

Bersama seorang pemuntah mesiu
kami belajar menyimpan nyawa
membebat luka, melepas diri
dari panas acid dan alkali

Impian kami terserak di barak
dengan 1.0 miligram nikotin
dan satu ampul xylocain dalam darah
kami susun skenario dari literatur
perang yang paling sia-sia
yang disemburkan televisi dan koran pagi

Bukan, bukan
ini bukan tentang pemberontakan
Ini tentang perjumpaan suci
bagi para petaruh nyawa dan harga diri




Puncak, 2007